JAKARTA - Kelompok suporter Persija Jakarta, The
Jakmania, kecewa dengan tindakan represif pihak kepolisian saat
menghadang sekitar 2000-an anggotanya hendak menyaksikan tim kebanggaan
mereka melawan Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat, Soreang,
Bandung, Kamis (8/5/2014).
Kerusuhan pun tidak terelakan ketika polisi menghadang sejumlah bus The Jakmania di KM 66 Tol Cipularang, Jawa Barat.
"Kami
kecewa dengan cara pihak kepolisian yang membubarkan paksa The
Jakmania. Tindak kekerasan aparat keamanan tidak bisa ditolerir," kata
Lariko Rangga Mone, Ketua Umum Persija, kepada Harian Super Ball, Jumat (9/5/2014).
Sikap
ini bertentangan dengan islah antara dua suporter yang dihelat di
Mapolres Bogor, dua bulan lalu, dan juga pertemuan dengan Kapolda Jawa
Barat, beberapa hari lalu.
"Islah suporter dan deklarasi Satgas Pamswakarsa Bobotoh tidak ada gunanya jika pada akhirnya The Jakmania
tidak diperbolehkan hadir di Bandung. Kami juga menuntut pihak panpel
Persib yang dengan sengaja tidak mengakomodir tiket buat kami. Padahal
tidak ada larangan tertulis yang disetujui PT Liga Indonesia," lanjut
Lariko.
The Jakmania menuntut pertanggungjawaban dari pelaksana
pertandingan yang sengaja tidak menyediakan tiket bagi suporter tim
lawan. "Ini harus menjadi sorotan serius dari PT Liga. Kuota lima persen
untuk tim tamu ditutup secara sepihak oleh mereka. Harus ada yang
bertanggung jawab atas persoalan yang diderita The Jak," ujarnya.
#Follow : @JakCilacap - @JakWanareja
#Sumber : SuperBall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar