Berikut penjelasan sekaligus penjabaran KETUA UMUM THE JAKMANIA Lariko RAnggamone, beserta The Jakmania yang menjadi korban:
"Kami datang ke Bandung dengan semangat islah. Ada Perkataan dari Wakapolda Jawa Barat yang berbunyi 'Selamat bertemu di Jalah Harupat pada tangal 8 Mei. Ada 1500 The Jak yang menuju Bandung. Kami menggunakan 25 bus melalui terminal Lebak Bulus dan mendapatkan pengawalan dari Polres Jakarta Selatan sampai perbatasan kota Bekasi,”
“Saat menuju tol Padalarang rombongan bus dihentikan, di sana sudah berdiri barikade Polisi yang menghalau dan kami dialihkan ke Dawuan. Kami melakukan negosiasi dengan pihak Kepolisan dan ternyata kami tidak diperbolehkan menuju Bandung,”
“Kami mengikuti apa kemauan pihak Kepolisan, bahkan secara pribadi saya meminta yang terbaik kepada pihak kepolisan agar anggota saya bisa aman dan terkendali. Mereka menjamin semuanya jika kami balik ke Jakarta, bahkan secara mendetail, itu janji Kapolres Karawang. Di sana ada juga Kapolres Purwakarta dan Kapolres Bekasi,”
"25 bus kami akhirnya kembali ke arah Jakarta dan ada Patwal yang mengawal. Entah apa alasannya, tiba-tiba dari arah yang bersebrangan, Polisi langsung menembaki kami semua. Seluruh Jakmania langsung turun ke bawah dan berhamburan karena tidak tahan dengan gas air mata yang ditembakan oleh Polisi. Kurang lebih ada 14 bus yang penuh kemasukan gas air mata,”
“Jakmania yang berada di dalam bus terus dihantami oleh mereka (Polisi). Bahkan saat turun dari bus, mereka tidak dihalau tetapi justru malah dihantami dengan bambu dan pentungan. Bahkan salah satu Polisi berteriak 'saya Viking, saya Viking, lawan saya semua,"
"Usai kejadian tersebut, anak-anak naik bus kembali dan berhenti di Km 42 untuk beristirahat di rest area karena kehausan. Mereka semua berbelanja dan membayar. Saat itu Polisi datang kembali dan langsung bertindak brutal dengan menghantami kami dan bilang kami menjarah. Padahal kami semua melakukan transaksi dan membayar saat berbelanja di mini market itu,”
"Kemacetan yang terjadi di jalan itu karena The Jakmania semua berhamburan untuk melindungi diri. Itu fakta yang sebernarnya terjadi. Saya berada di sana saat kejadian tersebut,”
"Bahkan yang membuat marah Jakmania ada salah satu anggota kita yang terkena tembakan oleh pihak Kepolisian. Korban terkena tembakan di tangan hingga pelurunya tembus ke dalam dan tanganya patah. Saat ini korban masih dalam perawatan di RS Polri dan harus menjalani operasi untuk melakukan pengangkatan proyektil peluru di tangannya,”
"Korban yang terkena tembakan bukan hanya satu orang, ada juga korban yang terkena tembakan gas air mata dari jarak dekat di bagian muka,”
Korban:
Cireng Luka tembak di tangan
M. Sony (28) luka kena tembak gas air mata di muka
Bian (30)
Indra (28)
Fadi (29)
"Kami datang ke Bandung dengan semangat islah. Ada Perkataan dari Wakapolda Jawa Barat yang berbunyi 'Selamat bertemu di Jalah Harupat pada tangal 8 Mei. Ada 1500 The Jak yang menuju Bandung. Kami menggunakan 25 bus melalui terminal Lebak Bulus dan mendapatkan pengawalan dari Polres Jakarta Selatan sampai perbatasan kota Bekasi,”
“Saat menuju tol Padalarang rombongan bus dihentikan, di sana sudah berdiri barikade Polisi yang menghalau dan kami dialihkan ke Dawuan. Kami melakukan negosiasi dengan pihak Kepolisan dan ternyata kami tidak diperbolehkan menuju Bandung,”
“Kami mengikuti apa kemauan pihak Kepolisan, bahkan secara pribadi saya meminta yang terbaik kepada pihak kepolisan agar anggota saya bisa aman dan terkendali. Mereka menjamin semuanya jika kami balik ke Jakarta, bahkan secara mendetail, itu janji Kapolres Karawang. Di sana ada juga Kapolres Purwakarta dan Kapolres Bekasi,”
"25 bus kami akhirnya kembali ke arah Jakarta dan ada Patwal yang mengawal. Entah apa alasannya, tiba-tiba dari arah yang bersebrangan, Polisi langsung menembaki kami semua. Seluruh Jakmania langsung turun ke bawah dan berhamburan karena tidak tahan dengan gas air mata yang ditembakan oleh Polisi. Kurang lebih ada 14 bus yang penuh kemasukan gas air mata,”
“Jakmania yang berada di dalam bus terus dihantami oleh mereka (Polisi). Bahkan saat turun dari bus, mereka tidak dihalau tetapi justru malah dihantami dengan bambu dan pentungan. Bahkan salah satu Polisi berteriak 'saya Viking, saya Viking, lawan saya semua,"
"Usai kejadian tersebut, anak-anak naik bus kembali dan berhenti di Km 42 untuk beristirahat di rest area karena kehausan. Mereka semua berbelanja dan membayar. Saat itu Polisi datang kembali dan langsung bertindak brutal dengan menghantami kami dan bilang kami menjarah. Padahal kami semua melakukan transaksi dan membayar saat berbelanja di mini market itu,”
"Kemacetan yang terjadi di jalan itu karena The Jakmania semua berhamburan untuk melindungi diri. Itu fakta yang sebernarnya terjadi. Saya berada di sana saat kejadian tersebut,”
"Bahkan yang membuat marah Jakmania ada salah satu anggota kita yang terkena tembakan oleh pihak Kepolisian. Korban terkena tembakan di tangan hingga pelurunya tembus ke dalam dan tanganya patah. Saat ini korban masih dalam perawatan di RS Polri dan harus menjalani operasi untuk melakukan pengangkatan proyektil peluru di tangannya,”
"Korban yang terkena tembakan bukan hanya satu orang, ada juga korban yang terkena tembakan gas air mata dari jarak dekat di bagian muka,”
Korban:
Cireng Luka tembak di tangan
M. Sony (28) luka kena tembak gas air mata di muka
Bian (30)
Indra (28)
Fadi (29)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar